Selasa, 23 Juli 2019

Catatan Zahra

Dinginnya malam tampak lebih hangat dari biasanya. Memekarkan bunga yang tadinya layu. Menyegarkan tubuhnya di pagi buta ini. Yaa kini Bunga di waktu fajar itu telah membuka matanya lebar-lebar. Ditambah senyum bahagia nya yang teramat manis itu. Bangun dari tempat tidur, sholat lalu bergegas membaca al-quran. Setelah itu menarik handponenya yang tergeletak di atas meja belajarnya. Tak ada lagi yang bisa ia lakukan di pagi buta ini. Terlebih saat ia mengetahui bahwa selama 3 bulan kedepan ia tidak akan sekolah lagi. Bukannn, bukan berhenti sekolah karena drop out, namun waktu yang membuatnya berhenti sekolah.

Apalagi yang bisa ia lakukan dengan handponenya? Selain buka whatsapp, facebook dan instagram.

Diawali dengan whatsapp, lalu membuka story-story teman seakrabnya yang belum sempat ia buka tadi malam. Lalu berdialog dengan dirinya sendiri, "Ahh, mana ada yang ngechat di pagi buta gini, temen gue juga udah lupain gue kali, pacar gue juga ga punya, ehh bukannya ga punya siii, tapi lebih tepatnya... ga pengen punya. 18 tahun, oke sipp".

Apalagi yang mudah di akses selain whatsapp?. Facebook?. Hmm, Akun facebook yang isinya foto-foto ga jelas, ditambah sedikit kenangan dengan teman di masa lalu nya. Setelah hampir 1 bulan ia menghapus akun facebooknya. Namun pagi ini ia buka kembali, dan membatalkan semua perintah "penghapusan akun facebook" nya itu. Labil memang.

Instagram?. "Ahh instagram ku kurang sedikit bumbu, apaya?. Foto profil?". Setelah berbulan-bulan anak dengan arti nama Bunga di Waktu Fajar itu tidak pernah memikirkan instagramnya.  Pagi ini ia merasa harus merubah segalanya yang ada di instagramnya. Mengganti foto profilnya dengan swafoto nya. Menambah highlight-highlight di profil nya. Dan membuka ulang postingan yang sudah lama ia arsipkan. Ingin dilihat orang, katanya.

"Nanti kan aku akan pergi main ke jakarta, ke mall, nonton bioskop, nanti akan ku upload ke snapgram ku, biar orang-orang tahu, kalau aku lagi jalan-jalan. Biar orang tahu, kalau sebenarnya aku juga bahagia", Ntah jin apa yang membuat nya berpikir seperti ini.

Siang ini, ia berniat akan ngepost, nge vlog, atau apa lah itu namanya.

Namunnn, saat pertama ia mengetuk layar dengan app bertuliskan instagram itu, ia langsung di bukakan pada beranda yang memunculkan foto dari akun orang yang dia ikuti. Foto dari seseorang yang mungkin sedang bersedih hati karena kekurangan segalanya. Tulisan yang tertulis di bawah fotonya, captionnya, membuat hati wanita itu tersentuh kembali. "Lebaran kali ini aku jalani tanpa ayah dan ibu".

Wait,wait, wait. Apa Bunga itu masih berani mekar sementara yang lainnya mungkin akan semakin layu?.

Tetap saja, Bunga tetap membuka profil instagramnya. "Eh tapi? Kok gak jadi ngepost?", jin yang lain berkata.

Apa yang ingin dilakukan anak itu di instagramnya. Mengarsipkan kembali semua postingannya?. Menghapus foto profil dan bio nya yang teramat bahagia itu?. Dan menghapus kembali highlight-highlight nya?. Instagram nya menjadi kosong kembali?. Buat apa? Ada apa dengannya?

Yaaa, sampai kapan pun ia takkan pernah bisa menunjukkan kebahagiaan nya di depan orang-orang yang sedang bersedih hati. Walaupun diantara semua follower nya, yang bersedih hanya sekitar 1 :100.

Tapi tetep saja, Tak bisa dan tak tega, katanya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar